by. kaka
Aku hanyalah wanita yang tak sanggup untuk hidup sendiri
Paras ku tak secantik bidadari
Kulit ku tak sehalus sutra
Dan jiwa ku tak sebening embun
Dalam benak ku berdiri sebuah kerajaan cinta
Di dalamnya terdapat tahta yang berlabuh di lautan hati ku
Memilikinya adalah anugrah terindah untuk ku
Di dekatnya membuat ku nyaman
Bersamanya memberikan ku kebahagiaan
Aku bagaikan langait yang di temani oleh kelip bintang di saat malam
Bagaikan sekuntum bunga yang merekah
Setelah mendapatkan setetes embun di pagi hari
Ibarat ulat yang berubah menjadi kupu-kupu
Saat ini roda hidup berda di bawah
Raga ku dan raganya terpisahkan oleh jarak
Siang hari terasa bagaikan malam yang tak dihiasi sang bintang
Sang surya yang bersinar tertutup oleh gelapnya langit
Warna pelangi terlihat begitu kelam
Waktu yang berputar kian semakin berjalan di tempat
Setiap detik jantung ku berdetak dan mata ku berkedip
Lalui hari dengan canda tawa yang mewarnai hari
Namun, di balik tawa tersimpan kerinduan dalam hasrat yang terdalam
Meski ragu ku tak di dekatnya
Tapi jiwa ini selalu disampingnya
Meski aku tak dapat melihatnya
Tapi batin ini selalu membayangkannya
Meski telinga ini tak mampu mendengar suaranya
Tapi aku selalu mendengar suara hatinya
Karena suara hati ku dan hatinya sama
Disetiap aliran darah ku selalu menginginkan dirinya
Jantung ku berdebar menanti kehadirannya
Rindu ku hanyalah untuknya
Sayang ini hanya ku persembahkan untuk sang pengikat hati
Saat ini, hanya waktu yang mampu
Mempertemukan ku kembali dengannya
Dengan kekuasaan sang maha kuasa
Izinkan aku untuk menjaga hatinya
Menghiasi hari-harinya dengan ketulusan cinta ku
Kasih sayang yang tulus
Membuatnya mampu menduduki tahta tertinggi di hati ku
Bertahanlah untuk selalu menunggu ku
Biarkan waktu yang menjawab semua kerinduan
Biarkan waktu yang mempertemukan ku kembali dengannya
Sampai ikatan hati itu melingkar di jari ku
Dan selamanya aku akan menjadi miliknya
Dan ialah sang pengikat hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar