Kamis, 21 Juli 2011

Perekonomian Indonesia

Perekonomian merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu negara.

Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena adanya pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis. Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang sampai sekarang masih berlaku di Indonesia.

Sistem perekonomian yang berlaku di Indonesia berdasarkan pada paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi, dimana  pembangunan ekonomi berpedoman pada nilai moral dalam pancasila yang berdasarkan pada moralitas dan humanitas untuk menciptakan sistem ekonomi yang berkemanusiaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan
dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk
lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan
kesengsaraan warga negara. Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Seperti yang kita ketahui pertumbuhan sistem perekonomian Indonesia di mulai sejak Indonesia meredeka, dimana saat ini sistem perekonomian yang diterapakan adalah sistem ekonomi pancasila. Menurut Sri Edi Suwasono (1985), pemikiran tentang sistem ekonomi pancasila pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945. Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik dan ekonomi.
Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda  kearah pemulihan. Pertumbuhan ekonomi yang menurun ditandai dengan adanya krisis moneter di pertengahan tahun 1997 serta defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun.
Berdasarkan tinjauan makro sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), dan niaga (commercial). Hal ini tergantung pada sektor apa saja yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan. Pergeseran struktur ekonomi secara makro sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern. (http://mardy-supriyatna.blogspot.com)
Pertumbuhan teknologi yang semakin pesat mempu merubah sektor perekonomian Indonesia dari sektor agraris (agracultural) menjadi sektor industri (industrial). Namun dalam implementasinya perubahan sektor perekonomian tersebut tidak memberikan dampak positif secara keseluruhan. Berdirinya industri-industri asing di Indonesia hanya menjadikan Indonesia sebagai negara yang konsumtif serta masyarakat yang menjadi buruh atau budak di negaranya sendiri. Sebagai bangsa yang berpedoman pada pancasila dan UUD 1945 seharusnya Indonesia mampu mewujudkan tujuan dari Pembukaan UUD 1945 aline ke- 4 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sebagai mana yang kita ketahui tujuan dalam Pembukaan UUD 1945 yang disebutkan di atas belum dapat terwujud secara nyata, khususnya di dalam sektor perekonomian. Dimana sistem perekonomian yang diterapkan saat ini belum mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat secara keseluruhan, tetapi menimbulkan diskriminsi yang sangat besar antara si kaya dan si miskin. Pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam ekomoni tidak di jalankan secara efektif. Seharusnya sistem pekonomian yang perdasarkan pancasila mampu menghapuskan jurang pemisah antara si kaya dan miskin, bukan malah memperlebar jurang tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa  setruktur perekonomian selalu mengalami perubahan yang tidak selamanya membawa dampak yang positif. Chenery mengatakan bahwa perubahan struktur ekonomi disebut sebagai transformasi struktur yang diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain dalam komposisi agregat demand (AD), ekspor-impor (X-M). Agregat supplay (AS) yang merupakan produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berlanjut (Tambunan, 2003).
Berdasarkan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi seharusnya hal ini menjadi kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional
yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar
negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup
manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.
Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi ekonomi pancasila seharusnya saat ini Indonesia menjadi negara yang lebih baik dan mampu memperbaharui kesalahan-kesalahan di masa lalu, terutama dalam perekonomian dan pembangunan.
Dan sistem perekonomian yang harus terapkan adalah sistem perekonomian pancasila seperti yang sudah dilaksanakan saat ini. Namun masih banyak tatanan nilai dan konsep-konsep yang harus dirubah demi mencapai kesejahteraan masyarakat. Sistem ekonomi pancasila adalah perekonomian yang berkedaulatan rakyat yang seharusnya mampu menghapus monopoli dalam perekonomian.


Selasa, 26 April 2011

Serpihan Rindu

                                                                                                                  By. Kaka
Taukah kamu apa yang ada di benak ku
Saat diri ku terasa hampa dan sepi?
Yang terfikir oleh ku hanyalah diri mu
Aku teringat akan hubungan yang tlah kita rajut
Terfikir tentang impian dan harapan yang tlah kita rangkai
Dari kejauhan raga
Izinkan aku untuk selalu merindukan mu
Dan membayangkan wajah mu

                Suarana mu nan lembut menyejukkan hati ku
                Perhatian mu menggugah raga ku
                Kerinduaan ku terasa makin menggebu
                Saat aku sadar bahwa kita dipisahkan oleh jarak
                Namun aku yakin suatu saat
                Waktu akan mempertemukan kita kembali
                Sampai saat ini hanya kamu pemilik hati ku
                Dan berharap selamanya akan tetap seperti itu

Minggu, 24 April 2011

Alsan Masuk UII

         Pendidikan merupakan prioritas utama dalam hidup ku. Masa remaja adalah masa-masa paling indah dimana kita mulai mengenal cinta. Duduk di bangku SMA memberi ku perubahan dan mulai mencari jati diri. Beranjak dari kehidupan remaja kini aku harus melanjutkan pendidikan ku ke perguruan tinggi. Menjajaki masa transisi dari SMA ke Universitas membutuhkan pemikiran yang matang, karena duduk di bangku kuliah adalah pendidikan paling tinggi yang aku tempuh, di mana aku bukanlah sebagai pelajar melainkan sebagai mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk lebih fokus terhadap cita-cita mematangkan planing yang telah kita tetapkan untuk menuju masa depan yang lebih baik.

         Begitu banyak Universitas yang ada di negeri ini, dan semua itu adalah pilihan. Seperti remaja lainnya pilihan untuk memilih sebuah Universitas adalah pilihan yang sulit untuk di putuskan, namun ini adalah tuntutan dimana aku harus memilih. Awalnya aku ingin kuliah di Bandung tapi babe ku berat untuk melepas ku kuliah di sana, sehingga pilihan ku hanya Yogyakarta, karena aku tidak mau kuliah di Jakarta. Aku ikuti tes PMB UGM namun aku tidak lolos, akhirnya aku ikut tes UPCM UII  dan Alhamdulillah aku keterima. Kemudian aku didaftarkan untuk ikut tes PMB UI, awalnya aku sama sekali tiak niat untuk mengikutinya, namun karena sudah terdaftar akhirnya aku ikut. Saat mengikuti tes tersebut aku sudah pesimis duluan, aku tidak yakin bahwa aku akan lolos kerena tes PMB UGM saja aku tidak lolos, namun ALLAH SWT berkata lain aku lolos dalam tes PMB UI, air mata ku menetes bahagia kedua orang tua ku tersenyum bangga, karena tidak menyangka aku keterima di UI.

         Sekarang keputusan ku sudah bulat, aku memilih melanjutkan pendidikan ku di UI. Ini adalah peluang besar yang ALLAH SWT kasih untuk ku. Namun saat rincian dananya keluar air mata ku mengucur deras, kali ini bukan air mata kebahagiaan melainkan air mata kekecewaan. Rincian dananya terlalu besar, aku paham akan kondisi keluarga ku dan tak mungkin aku memaksakan diri untuk melanjutkan disana, karena itu hanya kan mencekik leher babe ku. Babe ku minta maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan ku, namun ini bukanlah hal terburuk untukku. Aku tidak hanya keterima di satu Universitas tapi kau juga keterima di UII. Akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan ke UII karena aku tau ini yang terbaik untuk aku dan keluarga ku. Aku harus tau diri, aku hidup karena orang tua ku dan ini saatnya aku membanggakan mereka kalau aku mampu menjadi yang terbaik di sana. Dimanapun kita berada dan kita belajar semunya adalah yang terbaik, tergantung bagaimana kita berusaha dan menghadapinya dengan ikhlas.

           Inilah alasannya kenapa aku memantapkan diri melanjutkan pendidikan ku di UII, bukan karena aku tidak keterima di PTN seperti UGM atau UI melainkan kerena inilah jalan terbaik yang ALLAH SWT kasih untuk ku dan keluarga ku. Aku harus mampu menjadi tauladan untuk adik-adukku, meskipun akhirnya aku mengundurkan diri dari UI namun aku tidak kecewa ataupun putus asa. Aku harus ikhlas menerima kenyataan dan UII bukanlah pilihan yang jelek untuk masa depan ku, kerena aku yakin kelak aku mampu mencapai kesuksesan setelah lulus dari sini. Bukan hanya sebagai sarjana yang hanya mengandalkan akademik tapi juga sarjana yang memiliki nilai moral dan keagamaan yang tinggi.

Berubah 180 Derajat

                                                                                                                                                  by. kaka

Tak pernah aku merasa kehilangan seperti ini
Tak pernah aku duga sebelumnya
Dirimu yang aku cintai mulai menjauhi ku
Aku ingin bulan mengatakan pada mu
Tentang apa yang aku rasakan saat ini
Aku ingin bintang menyampaikan pesan hati ku untuk mu
Sungguh aku tak ingin keadaan seperti ini
Keadaan yang membuat ku benar-benar jauh dengan mu
Bukan hanya raga tapi juga hati
Aku adalah seorang wanita yang ingin
Di dampingi seorang pria yaitu dirimu

Mencintai seseorang bukanlah suatu keadaan yang dapat kita pungkiri. Dalam hidup tuhan menciptakan kita untuk saling berpasangan, saling menyayangi dan mengasihi. Sama halnya dengan diri ku yang saat ini menyatukan dua hati dalam suatu hubungan yang beratapkan cinta. Cinta yang aku berikan untuk seorang pria. Rudi namanya. Bersamanya membuat ku bahagia, di dekatnya ku merasa nyaman, perhatiannya membuat ku merasa bagaikan seorang putri yang bertahta di hatinya. Kasih sayangnya yang tulus membuat ku merasa bahwa dirinya tercipta untuk ku. Canda, tawa, tangis dan amarah menghiasi perjalanan cinta ku dengannya. Bercanda dengannya membuat hidup ku semakin berwarna, tertawa bersamanya membuat ku bahagia, tangisan ku membuatnya memanjakan diri ku dan amarahnya untuk ku membuatku lebih memahami dirinya dan tau bagaimana harus bersikap. Saat ini aku dan dia pisahkan oleh jarak, yang membuat raga kami terpisah. Alunan lahu kemesraan mengiringi kepergian ku.

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini ingin ku kenang selalu
Hati ku damai jiwa ku tentram di samping mu
Hati ku damai jiwa ku tentram bersama mu.

Meskipun raga kami terpisah jauh, namun aku yakin hati ku dan hatinya akan selalu dekat. Dan aku yakin waktu jualah yang kan mempertemukan kami kembali. Jauh dengannya bukanlah kemauan ku, semua ini aku ambil karena aku harus melanjutkan study ku ke salah satu universitas di Yogyakarta. Meninggalkannya membuat ku meneteskan air mata, karna aku meninggalkannya dalam keadaan sakit. Sakit yang ia derita tidak dapat ditolerir yaitu kanker pauru-paru. Aku mersa bersalah karna telah meninggalkannya. Namun keputusan itu harus tetap aku ambil demi mencapai cita-cita ku. Rasa rindu yang aku punya tertuang luas hanya untuknya. Untaian kata yang aku rangkai mengungkapkan isi hati ku, akan rindu yang aku punya untuknya

Memilikinya adalah anugerah terindah untuk ku
Kasih yang telah ia berikan membuka mata hati ku
Mencintainya adalah suatu perasaan yang tak dapat aku pungkiri
Hari terasa semakin indah sejak aku mengenalnya
Malam semakin terang saat aku teringat dirinya
Gejolak rindu mulai merambat ke batin ku
Api yang membara menghangatkan cinta ku
Rindu yang aku rasakan hanyalah untuknya
Sayang yang aku punya telah aku berikan untuknya
Seandainya saja dia ada di dekat ku
Aku akan selalu menjaganya
Dan bila ia tercipta memang untukku
Maka akan aku raih kebahagiaan untuknya
Hangat cinta yang ia berikan meluluhkan hati ku

Selang waktu berlalu tak pernah terlintas dalam benakku untuk menduakan cintanya apalagi harus meninggalkan dirinya. Meskipun raga kami jauh namun aku tetap merasakan kedamaian dalam hati, karma perhatian yang ia curahkan untukku membuat ku merasa ada di dekatnya. Meskipun tangan tak dapat berjabat, mata tak dapat menatap dan wajah tak dapat berhadapan aku dan dirinya telah disatukan dalam satu atap yang disebut cinta. Aku mencintainya bukan dari materi, tapi karna aku menghargai kekurangannya dan membanggakan dirinya karna kelebihan yang ia miliki. Aku ingin selalu ada di dekatnya dalam keadaan apa pun. Aku tak mau hanya merasakan kebahagiaannya, tapi aku juga ingin merasakan kesedihannya, sakitnya dan amarahnya, karna aku mencintainya apa adanya. Waktu terus bergulir mengikuti arah angin dan pergantian musim. Dia yang dulu selalu ada untuk ku kini mulai menjauh dan sibuk dengan kehidupannya. Ia berubah 180 derajat.

Tak ada lagi ia yang selalu membangunkan ku di pagi hari
Tak ada lagi ia yang selalu mengingatkan ku dan care pada ku
Taka ada lagi ia yang selalu memperhatikan ku
Tak ada lagi ia yang menghibur ku saat aku sedih
Tak ada lagi ia yang selalu memanjakan ku
Tak ada lagi ia yang selalu menjadi teman curhat ku
Tak ada lagi ia yang sering mengirimkan untaian kata manis untukku
Dan tak ada lagi ia yang selalu menucapkan selamat tidur untuk ku
Aku mulai merasa bahwa ia jenuh dengan hubungan yang kami jalani saat ini. Hubungan yang kami jalani dengan jarak yang jauh. Aku mengerti mungkin ia membutuhkan seorang wanita yang bisa mendampinginya setiap saat, yang dapat ia peluk, ia kecup keningnya dan ia usap air matanya. Aku sadar aku bukanlah yang terbaik untuknya, tapi aku sudah berusaha untuk menjadi yang terbaik. Aku hanya ingin dia yang dulu

yang selalu membangunkan ku di pagi hari
yang selalu mengingatkan ku dan care pada ku
yang selalu memperhatikan ku
yang menghiburku saat aku sedih
yang selalu memanjakan ku
yang selalu menjadi teman curhat ku
yang sering mengirimkan untaian kata manis untukku
Dan yang selalu menucapkan selamat tidur untuk ku

Namun semua itu tak pernah lagi aku dapatkan. Ia benar-benar jauh. Berubah 180 derajat. Bukan hanya jauh raga tapi juga hati. Aku tau dia sayang pada ku dan aku juga sayang padanya. Mendekatlah pada ku seperti dulu, karna hal itu yang membuat ku merasa di butuhkan, merasa dia memang untuk ku, dan merasa selalau ada di dekatnya. Tapi menjauhlah kalau memang keadaan seperti ini yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman dan lebih bahagia. Aku ikhlas, meskipun aku merasa ia telah meninggalkan ku secara tidak langsung. Perubahan sifatnya yang mencapai 180 derajat benar-benar membuatku merasa kehilangan. Pada suatu moment aku sama sekali tak ada berkomunikasi dengannya, rasa rindu dan khawatir menyelimuti lubuk hati ku. Aku takut terjadi apa-apa dengannya. Tak berapa lama kemudian abangnya menghubungi ku dan mengatakan
“dek abang minta doanya untuk rudi. Saat ini dia tidak sadarkan diri. Kami sekeluarga sekarang ada di Jakarta. Rudi di opnam. Kemarin dia mimisan kemudian pingsan. Doain rudi ya supaya dia cepat sadar”

Tersentak tangan ku bergetar dan mata ku mulai meneteskan air mata. Aku benar-benar terpukul dan mulai menyadari bahwa prasangka ku selama ini salah. Ia sama sekali tidak bermaksut menjauhi ku atau jenuh pada ku. Hubungan ku mulai tersa renggang karna ia mulai merasakan semakin sakit akan kanker yang ia derita. Aku mulai teringat akan kata-kata yang ia ucapkan untuk ku

aku udah tidak sanggup menahan rasa sakit ini. Kalau seandainya aku pergi, aku ingin kamu mencari pengganti yang lebih baik dari aku “
Untaian kata itu membuat air mata ku mengalir semakin deras. Aku belum siap untuk kehilangannya, aku sungguh mencintainya. Mulai terfikir oleh ku, bahwa apa yang ia lakukan hanyalah untuk membuat ku bisa merelakannya bila ia benar-benar pergi. Mulai menjauhi ku secara perlahan adalah salah satu cara yang ia lakukan supaya aku tidak merasa terlalu sakit bila waktu itu datang menjemputnya. Ia tak mau membuat ku tetap merasa bahagia padahal kebahagiaan itu hanya sesaat menjelang ajal menjemputnya. Prasangka ku padanya hanya akan membuatnya merasa semakin sakit. Aku sadar aku terlalu egois untuk bisa memahami dan mengerti akan kondisinya. Aku memang tak cukup baik untuknya. Disaat ia terbaring lemah dan tak sadarkan diri aku sama sekali tak ada di dekatnya. Jangankan untuk menemaninya melewati masa kritis, untuk melihatnya pun aku tak bisa.

Semakin bergulirnya waktu semakin terasa sakit buat aku. Meskipun sayang ku untuknya semakin bertambah, namun tak dapat dipungkiri bahwa masalah yang datang untuk aku hadapi semakin berat. Selama ini ia selalu berusaha menyembunyikan sakitnya pada ku. Ia berusaha untuk bisa menjadi dirinya yang dulu. Namun semakin ia memaksakan diri untuk kuat padahal sebenarnya sakit itu telah menguras energinya, itu malah akan menyakiti aku. Seharusnya ia jujur pada ku bahwa ia tidak bisa menemaniku setiap saat dan aku akan lebih menghargai kejujurannya dari pada kebohongan yang sebenarnya tujuannya baik. Yaitu untuk menyenagkan hati ku. Semua itu ia lakukan hanya karna ia takut di anggap lemah oleh ku.
Aku tau ia sayang pada ku dan tak ingin melihatku bersedih, tapi aku akan memahami kondisinya yang berubah 180 derajat kalau saja ia berkata jujur padaku mengenai alasannya yang perlahan mulai menjauhi ku. Aku tidak akan berperasangka buruk kalau saja aku tau ia hanya takut aku larut dalam kesedihan yang panjang bila ajal itu datang menjemputnya. Tak ada yang dapat aku lakukan selain mendoakannya dan berharap ia melewati masa ktirisnya. Aku sungguh merasa bersalah karna tak dapat menemaninya. Seiring waktu berjalan aku mendapat kabar bahwa ia sudah sadarkan diri. Air mata kupun jatuh untuk kesekian kalinya. Kali ini air mata ku jatuh bukan krna ia pergi untuk meninggalkan ku, tapi karna ia berhasil melewati masa kritisnya.

Aku bahagia mendengarnya, aku senang karna akhirnya ajal itu belum datang menghampirinya. Sikapnya yang berubah 180 derjat tidak lagi aku anggap sebagai prasangka bahwa ia jenuh atau bahkan meninggalkan ku. tapi aku mulai mengerti dan memahami kondisinya saat ini. Aku harus bisa menerimanya, karna sakit yang ia derita bukanlah kemauannya. Semua ini hanya ujian untuknya. Seberapa besar usahanya untuk tetap bisa bertahan dan ikhlas dalam menerima cobaan dari tuhan. Dan ini merupakan liku perjalanan hidup yang harus aku lalui dengan sabar dalam menjalin hubungan. Aku di sini akan selalu menyayanginya. Aku hanya bisa mensuportnya dari jauh supaya ia tetap optimis untuk melawan penyakitnya. Tak ada yang dapat aku lakukan dari sini selain perhatian yang aku berikan untuknya. Supaya ia tau bahwa aku tidak akan meninggalkannya meski dalam sakit sekalipun. Aku kan tetap bertahan untuknya karna aku mencintainya. 

Rindu Untuk Ayah

                                                                                                                              By. Kaka

Dulu saat aku lahir engkau sambut aku dengan senyum mu
Engaku timang aku dengan tangan mu
Lalu engkau kumandangkan adzan di telinga ku
Suara mu memberikan ku kebahagiaan
Sehinga suara tangisan pertama ku terdengar oleh mu

             Kini aku tak lagi gadis kecil yang engkau jaga setiap malam
Kini aku sudah menjadi seorang wanita yang mulai megenal cinta
Ayah engkau adalah sosok yang paling aku banggakan
Jerih payah mu untuk membiayai kelurga
Adalah pengorbanan terbesar dalam hidup mu
Didikkan mu mengajarkan aku arti hidup dan perjuangan
Nasihatmu memberiku motivasi untuk berkarya

Ayah maaf kalau sampai saat ini aku masih bergantung pada mu
Di usiamu yang mulai sepuh seharusnya aku mampu membanggakan mu
Di saat aku sakit aku selalu teringat oleh mu ayah
Biasanya engkau yang menjaga ku
Engkau yang mengawasi kondisi ku
Sehingga engkau rela tak tidur untuk menemani ku

               Namun kini aku dan kamu di pisahkan oleh jarak
               Disaat aku sendiri aku selalu meneteskan air mata
               Air mata ku adalah tangisan kerinduan untuk mu
              Ayah ku sangat menyayangi mu
              Aku ingin membahagiakan mu
             Memiliki mu adalah kebanggaan untuk ku
             T anpa mu aku takkan bisa mandiri seperti sekarang
Tanpa didikkan mu aku takkan tabah melawan kerasnya kehidupan

Ayah aku membutuhkan doa mu
Aku rindu suara mu
Ayah aku rindu dimanja oleh mu
Aku ingin bisa berkumpul dengan mu
Berbagi dengan mu
Dan bercanda dengan mu
Ya ALLAH  berilah ayah ku umur yang panjang
Semoga kelak  ia bisa melihat ku memakai toga
Ayah aku merindukan mu

Gemuruh Hati

                                                                                                                    By. Kaka

Taukah kamu bahwa hati bisa bicara?
Taukah kamu bahwa hati itu bisa merasakan seperti halnya kulit?
Taukah kamu bahwa hati itu selembut kapas yang mudah tercabik?
Dan pahamkah kamu bahwa hati mampu berteriak?
Jika kamu ingin merasakan dan mendengarkan suara hati mu
Bayangkan sesuatu yang mampu membuatmu terenyuh
Jika kamu mampu merasakan dan mendengarkannya
itulah yang disebut gemuruh hati
Kini gemuruh hati itu terdengar oleh batin ku
Sunyi sepi di tengah keramaian
Bukan suasana yang sepi melaikan perasaan ku
Suara jarum jam yang berputar terdengar jelas di telinga ku
Gemuruh hati ini membuat ku meneteskan air mata
Air mata yang jatuh membasahi wajah ku
Dan air mata itu segai bukti
Bahwa gemuruh hati ini semakin membuat ku kesepian

Pengorbanan Seorang Ibu

                                                                                                                    By. kaka
Dikala hangatnya mentari menyinari bumi
Engkau datang menghangatkan tubuh ku
Disaat suasana terasa hening engkau datang menghiburku
Disaat aku merasa kesepian
Engkau hampiri aku dan menemani ku
Dikala sedih melanda ku
Engkau hadir menghapus air mata ku
Diasaat bahagiaan menghampiri ku
Engkau hadir untuk berbagi dengan ku
Dan meneteskan air mata kebahagiaan

                Sosok mu bagaikan hujan yang selalu menyejukkan hati ku
                Kasih sayang mu adalah anugrah yang ALLAh kasih untuk ku
                Aku ada di dunia ini karena aku lahir dari rahim mu
                Jiwa dan raga engkau pertaruhkan untuk ku
                Engkau adalah ibu
                Ibu yang selalu mengerti aku
                Ibu yang membesarkan aku tanpa lelah
                Kini aku sudah menjadi gadis remaja  karena asuhanmu
                Aku disini merindukan mu ibu
                Aku disini berjuang untuk membahagiakan mu
                Ibu terimakasih atas semua yang sudah engkau berikan untuk ku
                Tanpa mu aku takkan setegar ini menjalani liku kehidupan
                Karena aku tahu kasih sayang mu takkan pernah lekang oleh waktu