Minggu, 24 April 2011

Alsan Masuk UII

         Pendidikan merupakan prioritas utama dalam hidup ku. Masa remaja adalah masa-masa paling indah dimana kita mulai mengenal cinta. Duduk di bangku SMA memberi ku perubahan dan mulai mencari jati diri. Beranjak dari kehidupan remaja kini aku harus melanjutkan pendidikan ku ke perguruan tinggi. Menjajaki masa transisi dari SMA ke Universitas membutuhkan pemikiran yang matang, karena duduk di bangku kuliah adalah pendidikan paling tinggi yang aku tempuh, di mana aku bukanlah sebagai pelajar melainkan sebagai mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk lebih fokus terhadap cita-cita mematangkan planing yang telah kita tetapkan untuk menuju masa depan yang lebih baik.

         Begitu banyak Universitas yang ada di negeri ini, dan semua itu adalah pilihan. Seperti remaja lainnya pilihan untuk memilih sebuah Universitas adalah pilihan yang sulit untuk di putuskan, namun ini adalah tuntutan dimana aku harus memilih. Awalnya aku ingin kuliah di Bandung tapi babe ku berat untuk melepas ku kuliah di sana, sehingga pilihan ku hanya Yogyakarta, karena aku tidak mau kuliah di Jakarta. Aku ikuti tes PMB UGM namun aku tidak lolos, akhirnya aku ikut tes UPCM UII  dan Alhamdulillah aku keterima. Kemudian aku didaftarkan untuk ikut tes PMB UI, awalnya aku sama sekali tiak niat untuk mengikutinya, namun karena sudah terdaftar akhirnya aku ikut. Saat mengikuti tes tersebut aku sudah pesimis duluan, aku tidak yakin bahwa aku akan lolos kerena tes PMB UGM saja aku tidak lolos, namun ALLAH SWT berkata lain aku lolos dalam tes PMB UI, air mata ku menetes bahagia kedua orang tua ku tersenyum bangga, karena tidak menyangka aku keterima di UI.

         Sekarang keputusan ku sudah bulat, aku memilih melanjutkan pendidikan ku di UI. Ini adalah peluang besar yang ALLAH SWT kasih untuk ku. Namun saat rincian dananya keluar air mata ku mengucur deras, kali ini bukan air mata kebahagiaan melainkan air mata kekecewaan. Rincian dananya terlalu besar, aku paham akan kondisi keluarga ku dan tak mungkin aku memaksakan diri untuk melanjutkan disana, karena itu hanya kan mencekik leher babe ku. Babe ku minta maaf karena tidak bisa memenuhi keinginan ku, namun ini bukanlah hal terburuk untukku. Aku tidak hanya keterima di satu Universitas tapi kau juga keterima di UII. Akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan ke UII karena aku tau ini yang terbaik untuk aku dan keluarga ku. Aku harus tau diri, aku hidup karena orang tua ku dan ini saatnya aku membanggakan mereka kalau aku mampu menjadi yang terbaik di sana. Dimanapun kita berada dan kita belajar semunya adalah yang terbaik, tergantung bagaimana kita berusaha dan menghadapinya dengan ikhlas.

           Inilah alasannya kenapa aku memantapkan diri melanjutkan pendidikan ku di UII, bukan karena aku tidak keterima di PTN seperti UGM atau UI melainkan kerena inilah jalan terbaik yang ALLAH SWT kasih untuk ku dan keluarga ku. Aku harus mampu menjadi tauladan untuk adik-adukku, meskipun akhirnya aku mengundurkan diri dari UI namun aku tidak kecewa ataupun putus asa. Aku harus ikhlas menerima kenyataan dan UII bukanlah pilihan yang jelek untuk masa depan ku, kerena aku yakin kelak aku mampu mencapai kesuksesan setelah lulus dari sini. Bukan hanya sebagai sarjana yang hanya mengandalkan akademik tapi juga sarjana yang memiliki nilai moral dan keagamaan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar